Isports.id – Penyebab kekalahan EVOS Glory di final MPL ID S13 saat melawan Fnatic ONIC terungkap
Perjalanan EVOS Glory yang penuh lika-liku di musim ini akhirnya terhenti di babak puncak dengan kekalahan 4-2 melawan Branz Cs.
Meski demikian, perjalanan EVOS sudah sangat membanggakan. Memulai musim dengan empat kekalahan berturut-turut dengan poin -7 dan berada di peringkat 9, mereka berhasil lolos ke playoff dan melaju hingga grand final.
Sebelum berhadapan dengan ONIC, EVOS berhasil mengalahkan tim-tim yang di musim reguler lebih kuat dari mereka.
Misalnya, sang juara musim reguler Bigetron Alpha, serta dua tim yang mengalahkan EVOS di fase reguler, Liquid Aura dan Geek Fam.
Lolos ke MSC 2024 di Riyadh, Arab Saudi, sudah menjadi prestasi tersendiri bagi EVOS.
Banyak yang memprediksi EVOS akan kalah telak di grand final melawan ONIC, namun kenyataannya tidak demikian.
EVOS sempat berada dalam posisi unggul di game 1 dan 2 sebelum melakukan blunder dan kehilangan keunggulan.
Mereka juga memenangi game keempat dan kelima.
Kekalahan dari ONIC bukan disebabkan karena permainan buruk EVOS, tetapi karena ONIC yang terlalu kuat. Jadi, apa alasan EVOS Glory kalah?
StrateG beberkan penyebab kekalahan EVOS Glory
Setelah pertandingan, StrateG, Head Coach EVOS Glory, memberikan komentarnya.
Dia mengungkapkan alasan kekalahan EVOS Glory, meski menurutnya tidak ada masalah mental atau kesenjangan kualitas.
“Mental anak-anak baik-baik saja sebelum pertandingan grand final. Kalau dilihat, kami kalah di game 1 dan 2 karena blunder saja,” katanya.
“Mungkin kami kalah mental di final upper bracket. Tapi dari grand final kalian bisa lihat sendiri bahwa mental mereka sudah siap,” tambahnya.
“Hanya saja belum rezeki. Blunder terjadi mungkin karena anak-anak terlalu bersemangat,” jelasnya.
“Pada game 1 kami sudah unggul 5 ribu atau 6 ribu gold. Jadi, mereka terlalu bersemangat dan lupa untuk membuat keputusan yang disiplin.”
“Game kedua juga sama, terlalu berkomitmen saat push di atas. Pada game ketiga, kami mencoba lagi karena penasaran, itu alasan mengapa draftnya sama. Ternyata masih gagal, lalu mencari ide lain di game 4 dan 5.”
“Game 4 dan 5 kami bermain tanpa beban sehingga mengeluarkan semua hero andalan.”
“Soal kekalahan di game keenam, ONIC pasti sudah mempersiapkannya. Mereka sebenarnya tidak punya hero inisiasi. Tapi menurut saya pribadi, pada game keenam kami terlalu banyak miskomunikasi dan bermain terburu-buru.”
“Contohnya, seperti di turtle pertama kami salah komunikasi, saat di bawah sudah mendapatkan turret juga salah komunikasi, terlalu terburu-buru mengambil keputusan. Itu dua faktor terbesar,” pungkasnya.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.