Juventus dan Barcelona sudah satu level di Eropa. Kedua kubu saling menganggap remeh satu sama lain. Mungkin karena sudah mengetahui kekuatan masing-masing, tinggal kreatifitas dan pemanfaatan momentum.
Turin,isport.id- Setelah pengumuman pembagian grup, klub Juventus tidak terlalu khawatir dengan statusnya sebagai grup neraka. Juventus satu grup dengan Barcelona menjadi satu diantara topik menarik untuk dibahas.
Dalam tiga tahun terakhir head to head Juventus Juventus menyerah di dengan skor 3-1 di final Champions 2014-2015, saat itu Juventus diarsiteki oleh Antonio Conte. Dua tahun berikutnya 2016/2017, Juventus memenangi di leg pertama 3-0, dan kalah di leg kedua dengan skor 1-3. Secara umum Juventus telah mengetahui bagaimana bermain bagus melawan Barcelona.
Sebab intensnya pertemuan Juventus dan Barcelona, membuat manajer umum Juventus Beppe Marotta berani memutuskan bahwa Barcelona bukanlah tim yang harus ditakuti. Puncaknya saat mencapai final Champions, Juventus dipukul Real Madrid dengan skor 4-1. Dengan bekal pengalaman bermain, tidak ada alasan untuk menghadapi Barca dalam kondisi apapun.
“Apalagi, Barcelona kini melemah karena mereka telah kehilangan Neymar. Apakah Barcelona masih berbahaya?
Kita masih menunggu siapa yang akan menggantikan Neymar nantinya. Secara umum, Barca pasti akan memiliki tim yang berkualitas,” tutur Beppe.
Sebuah media mengkonfirmasi Barcelona telah mencapai kesepakatan dengan Borussia Dortmund untuk membeli Ousmane Dembele. Biaya transfernya diperkirakan mencpai € 150 juta dari pemasukan € 222m yang mereka dapatkan dari penjualan Neymar.
Juve juga akan menghadapi Olympiakos dan Sporting Lisbon di fase grup. Untuk itu, pihak manajemen Juventus membutuhkan tambahan skuad mereka. Marotta sedang melobi dengan pihak Schalke untuk menandatangani Benedikt Howedes.
“Kami sudah memiliki skuad kompetitif, namun tujuan negosiasi Howedes menjadi penting, karena hanya dengan menambah pemain bisa menambah nilai skuad. Kami menilai beberapa peluang pertahanan dan pasti akan menjadi keputusan sebelum akhir musim,” tutur Moratta.
Sedangkan menurut manajer umum Barcelona Pep Segura, berhadapan dengan Juventus tidak menjadi satu-satunya tantangan. Dirinya cukup optimis Barcelona di bawah pelatih Ernesto Valverde. Sebelumnya ia mengarsiteki Olympiakos, selama 3 musim.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.