iSports.id – Valorant menghadapi masalah yang sangat berat dan sulit, dengan adanya toksisitas/trolling oleh pemain di dalam sebuah pertandingan.
Seperti yang sudah dialami banyak orang, ketika rekan satu tim menjadi racun atau memutuskan untuk melakukan troll, kenikmatan permainan sangat menurun.
Ini sering terjadi terlepas dari hasil permainan, baik dengan kemenangan yang sangat menegangkan, atau kekalahan yang bahkan lebih tidak enak dan menyebalkan.
Pengalaman komunitas yang terus-menerus dan ketidakpuasan terhadap toksisitas dan trolling dalam permainan terlihat jelas dari banyak posting yang sangat disukai di Reddit yang mendapatkan resonansi dengan para pemain.
APAKAH PEMAIN VALORANT DILARANG KARENA MELAKUKAN TROLLING DAN MENJADI TOXIC?
Jawaban sederhananya adalah ya, namun, sistem ini penuh dengan lubang yang memungkinkan toksisitas dan trolling merajalela di seluruh Valorant.
Karena ukuran basis pemain Valorant yang besar, Riot telah mengadopsi sistem hukuman yang mirip dengan game andalan mereka lainnya, League of Legends.
Sayangnya ini berarti mereka terutama mengandalkan salah satu dari dua metode otomatis untuk melarang pemain.
Pertama akan melalui laporan massa dari orang lain, yang sering secara otomatis menangguhkan pemain.
Kedua, ada juga sistem yang menandai daftar pilihan kata-kata buruk yang diketik dalam obrolan, dan begitu seorang pemain dilaporkan, mereka hampir dipastikan akan dilarang dalam waktu satu jam.
Ada beberapa kasus di mana Riot meninjau laporan secara manual, namun, ini sangat terbatas dan hukuman hanya diberikan pada kasus yang sangat mencolok.
APA YANG BISA DILAKUKAN UNTUK MEMPERBAIKI SISTEM?
Pertama-tama, sistem pelaporan massal yang ada yang terkadang secara otomatis menangguhkan pemain harus dihapus.
Sistem ini telah menyebabkan banyak larangan palsu, dan sangat menyebalkan jika Anda mengalami hari Valorant yang buruk, atau sebaliknya hari yang baik dan dituduh melakukan peretasan.
Jumlah laporan yang diterima pemain seharusnya hanya menjadi pemicu prioritas untuk tinjauan manual.
Ini akan memastikan semua laporan ditinjau secara manual, mengurangi kemungkinan larangan palsu.
Untuk mengurangi beban sumber daya, Riot juga harus menghukum pemain yang dengan sengaja membuat laporan yang menyesatkan atau palsu.
Sementara proses manual tentu lebih subjektif, setidaknya pendekatan yang lebih manusiawi akan menyingkirkan rekan satu tim yang melempar tetapi tidak AFK atau Toksis.
JENIS HUKUMAN
Saat ini, ada tiga jenis hukuman di Valorant: Pembatasan komunikasi, larangan antrian kompetitif, dan penangguhan akun pemain.
Pembatasan komunikasi diterapkan pada pemain yang beracun dalam obrolan.
Ini membatasi kemampuan mereka untuk mengetik dalam obrolan dan menggunakan komunikasi suara tim dengan pengecualian mereka yang berada di grup mereka.
Larangan antrian kompetitif mencegah pemain dari pemain dalam pertandingan kompetitif, sebaliknya, dibatasi hanya bermain di mode lain selama beberapa hari atau bahkan permainan.
Penangguhan akun hanya dicadangkan untuk kasus yang berat, sehingga dapat menghapus akses ke akun pemain.
Sumber: Berbagai Sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.
