Last updated on 13 Desember, 2018
Berbicara mengenai bulutangkis dan Indonesia pastinya merupakan sesuatu yang tidak dapat terpisahkan. Olahraga bulutangkis sudah melekat dan seakan sudah mendarah daging dengan negara kita ini. Dari anak-anak, remaja, sampai orang tua di Indonesia sangat memfavoritkan olahraga tepok bulu ini.
Soal prestasi olahraga bulutangkis pun, Indonesia juga menjadi salah satu yang terbaik di dunia sejak dulu hingga masa kini. Sebut saja para atlet yang berprestasi dan sudah mengharumkan nama bangsa di kancah perbulutangkisan dunia seperti Rudy Hartono, Liem Swie King, Susy Susanti, Alan Budikusuma, Hariyanto Arbi, Taufik Hidayat, Hendra Setiawan, dan masih banyak lagi.
Akan tetapi dibalik gegap gempita prestasi bulutangkis Indonesia yang cemerlang dengan kehebatan para atletnya, ternyata tak sedikit pula atlet-atlet Indonesia yang kemudian pindah kewarganegaraan atau menjadi warga negara asing (WNA). Baik dengan alasan keluarga atau lainnya, berikut inilah beberapa atlet bulutangkis Indonesia yang berpindah kewarganegaraan dan membela negara lain di kancah bulutangkis Internasional.
1. Mia Audina
Mia Audina di medio 90’an menjadi salah satu pebulutangkis muda fenomenal di tanah air. Hal tersebut berkat prestasinya yang menjadi penentu kemenangan Indonesia pada Piala Uber 1994 dan ketika itu usianya baru 14 tahun. Dua tahun kemudian di Olimpiade Atlanta 1996 ia juga berhasil meraih medali perak usai lolos ke babak final namun dikalahkan oleh pebulutangkis Korea Selatan, Bang So-Hyun. Pada 1999 Mia menikah dengan seorang pria berkebangsaan Belanda hingga akhirnya pindah kewarganegaraan dan mulai membela Belanda di kancah Internasional.
2. Jones Ralfy Jansen
Jones Ralfy Jansen merupakan pemain blasteran Indonesia-Jerman yang lahir di Jakarta pada 12 November 1992. Ia juga memiliki seorang kakak, yakni Cisita Joity Jansen yang pernah tergabung dengan klub bulutangkis ternama Indonesia, PB Djarum. Jones tergabung dalam tim junior Indonesia di Kejuaraan Asia Junior dan membawa pulang 2 medali perunggu dari nomor beregu dan ganda putra. Namun prestasi tersebut tak membuat Pelatnas meliriknya. Hingga akhirnya pada 2012 ia pergi ke Jerman dan baru mendapat status kewarganegaraan Jerman 5 tahun kemudian dan masih membela Jerman di kancah bulutangkis Internasional hingga saat ini.
3. Setyana Mapasa
Septyana Mapasa adalah pebulutangkis asal Indoensia yang kini memperkuat Australia di kancah bulutangkis internasional. Ia menjadi warga negara Australia dikarenakan faktor banyaknya keluarga yang menetap di negeri kangguru tersebut. Selain faktor keluarga, faktor cedera lah yang membuat ia tak lagi membela Indonesia, karena cederanya itu Setyana sempat divonis harus operasi dan pensiun dini, namun ia menolak. Lalu ia melanjutkan mencari pengobatan alternatif ke Australia dan akhirnya pulih. Tahun 2013 pun Setyana kembali perkuat tim junior Indonesia di Kejuaraan Asia Junior 2013 yang meraih perunggu dan Kejuaraan Dunia Junior 2013 di Bangkok yang meraih perak. Setelah sempat menghilang. Tyana muncul kembali dengan menjadi warga negara Australia.
4. Danny Bawa Chrisnanta
Danny Bawa Chrisnanta merupakan pebulutangkis kelahiran Salatiga, jawa Tengah 30 Desember 1988. Namun kini ia sudah bukan lagi seorang warga negara Indonesia, melainkan seorang warga negara Singapura sejak tahun 2013 lalu. Sebenarnya, Danny merupakan salah satu pemain Indonesia yang cukup berbakat. Ia meraih gelar juara Kejurnas PBSI di dua nomor pada tahun 2006, yakni di nomor ganda campuran bersama Debby Susanto dan di nomor ganda putra bersama Afiat Yuris Wirawan. Namun sejak saat itu tepatnya di tahun 2007, Danny mulai bermain membela negara “Singa” tersebut.
Baca Juga: Marquez Juara di GP Thailand
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.