Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) tengah berusaha mendapatkan kucuran dana Rp13 Miliar dari Federasi Sepakbola Dunia (FIFA). Uang sebanyak itu akan dipergunakan untuk menaikkan kualitas perangkat pertandingan, seperti wasit, hakim garis, dan pengawas pertandingan.
Jakarta, isports.id – Federasi sepakbola tertinggi di Indonesia itu terlebih dahulu mengajukan proposal dalam FIFA Forward Program. Menyambut keinginan tersebut, otoritas tertinggi sepakbola dunia tersebut mengirimkan utusannya, Karl Seitz.
Wanita berumur 47 tahun itu merupakan Manajer Wasit FIFA. Dia mengunjungi Indonesia selama dua pekan sejak 2 Desember lalu. Sosok Karl sudah sering hadir dalam berbagai kegiatan yang berkesinambungan dengan sepakbola.
“PSSI mengajukan program FIFA Forward, namanya Match Official Reform, yang digunakan untuk pengembangan perangkat pertandingan, terutama wasit,” kata Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria, mengutip dari laman resmi PSSI.
“Jadi kita akan habiskan dana sebesar 13 miliar dari FIFA sepanjang tiga tahun sampai 2020 untuk melakukan reformasi perangkat pertandingan ini,” jelasnya.
Untuk langkah awal kunjungan Kari ke Indonesia, PSSI mengajaknya bertemu dengan perangkat pertandingan Liga 3 di Semarang pada Minggu 3 Desember 2017. Mantan wasit asal Amerika Serikat tersebut melihat ada keseriusan Indonesia untuk menggarap proyek ini.
“Saya melihat keseriuasan dan semangat yang besar. Dari beberapa pertemuan, saya juga melihat antusias yang tinggi dari perangkat pertandingan untuk belajar. Ini sangat positif ,” kata Kari.
Dalam pertandingan Liga 1 2017, operator PT LIB memaksa menggunakan jasa wasit asing. namun, kebijakan tersebut masih saja mendapatkan protes-protes dari klub peserta.
Di Indonesia sendiri, saat ini cuma ada lima wasit yang mengantongi lisensi FIFA. Mereka adalah Thoriq Munir Alkatiri, Oki Dwi Putra, Mustafa Umarella, Yudi Nurcahya, dan Dwi Purba Adi Wicaksana.
Sedangkan untuk hakim garis yang memiliki lisensi FIFA ada sebanyak tujuh orang, yakni Bangbang Syamsudar, Nurhadi, Beni Andriko, Dinan Lazuardi, Agus Mulyadi, Dede Duha dan Agus Prima Aspa.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.