Isports.id – Tim Rans Nusantara FC menjalani periode buruk pada 3 laga awal semenjak liga 1 kembali bergulir sejak tragedi berdarah Kanjuruhan. Laga terakhir mereka bahkan babak belur atas Persita Tangerang dengan skor 1-4 di stadion … pada Selasa (13/12/2022).
Sehingga dalam 3 laga tersebut, total poin yang mampu mereka kumpulkan hanya 1 poin yakni ketika bermain imbang 1-1 lawan Persikabo. Lebih parahnya lagi tim milik Raffi Ahmad tersebut memiliki jumlah gol kemasukan terburuk sebanyak 11 gol. Hal ini berbanding terbalik dengan gol yang mampu mereka masukan sebanyak 2 gol.
Jelas rentetan hasil minor ini membuat mereka menempati zona degradasi yakni peringkat ke-16 klasemen sementara Liga 1. Secara keseluruhan Rans hanya mengumpulkan 11 poin dari 14 laga yang telah mereka jalani. Adapun rinciannya adalah 2 kemenangan, 5 seri, dan 7 kekalahan yang menjadi catatan buruk bila melihat dua tim promosi lainnya.
Padahal pada beberapa laga sebelum liga diberhentikan performa mereka sempat meningkat dengan kemenangan heroik atas tuan rumah Persebaya 2-1. Kemudian mereka juga mampu mencuri 1 poin pada laga menghadapi Persik Kediri.
Namun sayang, momen sirna setelah PSSI memberhentikan Liga atas tragedi berdarah Kanjuruhan. Hal ini membuat beberapa tim tidak memiliki aktivitas rutin apapun selain uji tanding dan latihan bersama.
Baca juga:
Persija Jakarta Tumbang, Thomas Doll Angkat Suara
Komentar RD usai laga menghadapi Persita Tangerang
Rahmad Darmawan selaku pelatih Rans Nusantara FC sangat menyesali kekalahan telak timnya atas Persita. Ia mengaku telah mengantongi beberapa bahan evaluasi yang harus segera dibenahi termasuk kondisi fisik para pemain.
“Apabila kita menyebut fisik agak sulit ya karena kondisi kala itu seharusnya berkompetisi, tapi yang terjadi adalah kami sedang berlatih. Kami harus menyiasati, tak ada masalah cedera saja saya bersyukur,” tuturnya.
Mantan pelatih timnas U23 ketika Sea Games 2011 ini mengaku optimis untuk timnya segera bangkit. Hal ini terlihat pada progres positif ketika latihan bersama yang cukup gigih dan cepat.
“Saya percaya terhadap proses atas besarnya usaha bersama membangun kejayaan tim. Saya cukup meyakini ketika sepak bola terhenti, maka hal tersebut menghentikan proses yang tengah. Sehingga kami terus melakukan pengembangan dan fokus kala berlatih bersama skuad.
Sumber: Berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.